Kenaikan BBM Non Subsidi Baru Akan Ditetapkan Usai Libur Lebaran Berakhir
Advertisements

Rencana kenaikan BBM non subsidi sudah bergaung beberapa waktu lalu. Rencana awalnya, harga BBM non subsidi akan dinaikkan tepat setelah Idul Fitri 2018 ini.

Namun hal tersebut tampaknya berubah, karena hingga saat ini belum ada kabar mengenai hal tersebut.

Bahkan pihak Pertamina menegaskan kalau belum ada pembasahan lebih lanjut mengenai kenaikan harga BBM non subsidi.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Vice President Cooporate Communication PT Pertamina, Adiatma Sardjito, yang menegaskan bahwa belum ada pembicaraan apapun terkait kenaikan harga BBM non subsidi di antara para dewan direksi.

Adiatma menuturkan, hal tersebut baru akan dibicarakan usai Lebaran sambil menunggu waktu yang lebih kondusif.

“Belum dibahas di BOD-nya belum, tunggu beres dulu (Lebaran) dengan tenang,” ucap Adiatma.
Adiatma sendiri menuturkan bahwa ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan.

Sebelum menetapkan kenaikan harga BBM non subsidi sehingga semuanya tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.

Menurutnya, saat ini Pertamina juga masih fokus memastikan tidak ada kelangkaan bahan bakar dan juga gas selama masa libur Lebaran.

“Karena memang banyak pertimbanganya, bukan hanya karena oh harga naik-naik. Sekarang kan latar belakanganya marketing banyak pertimbangan, ini dulu beres Premium, Solar aman baru,” tutur Adiatma.

Konsumsi BBM sendiri diketahui mengalami peningkatan yang cukup besar di masa mudik tahun ini, mencapai 17% jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu.

Advertisements

Hal ini sebenarnya cukup wajar mengingat ada pertamabahan jumlah kendaraan bermotor mencapai 13%.

Di sisi lain, mendekati musim libur Lebaran yang sebentar lagi akan berakhir, Pertamina juga mencatatkan rekor baru dalam hal peningkatan penjualan Pertamax mencapai 49% dan Pertamax Turbo mencapai 65%.

Di sisi lain, bahan bakar Gasoil mengalami penurunan permintaan. Hal ini cukup wajar sebab Gasoil biasa digunakan untuk kendaraan industri yang kebanyakan berhenti beroperasi ketika libur Lebaran.

Di antara bahan bakar untuk kendaraan industri, solar mengalami penurunan yang cukup besar.
Hal tersebut ditegaskan oleh.

External Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita, “Sementara BBM jenis Gasoil terus mengalami penurunan, seiring dengan mulai tidak beroperasinya kendaraan industri.

Penurunan terbesar pada Solar sebanyak 45 persen”. Inovasi lain yang dilakukan Pertamina untuk memastikan adanya ketersediaan bahan bakar juga mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat.

Penjualan BBM kemasan diketahui juga mengalami peningkatkan mencapai 1juta liter, cukup banyak jika dibanding tahun lalu yang hanya terjual sebanyak 420 ribu liter saja.

Pertamina memastikan akan terus memantau kondisi persediaan bahan bakar dan gas hingga H+15 Lebaran, di mana para pemudik dirasa sudah mencapai titik terendah.

Hal ini bisa tercapai karena ada satuan khusus yang tetap berdinas di saat libur Lebaran dan memastikan bahwa setiap daerah tidak ada yang mengalami kelangkaan bahan bakar maupun gas.

Pertamina berharap libur Lebaran 2018 bisa usai tanpa masalah BBM dan LPG langka sehingga masyarakat pun bisa menikmati perjalanan mudik dan liburannya dengan maksimal.

Advertisements